Cara Menanam Pare dan Perawatnnya

Cara Menanam Pare dan Perawatnnya

Cara Menanam Pare dan Perawatannya

 

 

Sayuran Pare adalah sayuran yang terkenal akan rasanya yang terbilang pahit. Meskipun begitu, pada kenyataannya, tanaman yang memiliki rasa pahit ini ternyata memiki daya tarik sendiri terhadap sayuran pare ini. Meskipun begitu, dengan kenyataan tanaman pare yang pahit ini, ternyata masyarakat Indonesia pada umumnya juga mengkonsumsi tanaman pare dengan tujuan untuk dijadikan sayuran.

 

Oleh karena itu, rasa pahit dari tanaman pare ini memiliki khasiat tersendiri untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Sebagai contoh, mengobati pencernaa, obat cacing, diabetes, serta antibotik. Khasiat sebagai obat ini didapatkan dari tanaman pare yang ternyata kaya akan gizi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin C, natrium, kalsium, zat besi, dsb.

Lalu, berikut ini adalah cara menanam pare dengan baik dan benar:

1. Syarat Tumbuh Tanaman Pare

Tanaman pare ini dapat tumbuh dengan sempurna dan baik apabila berada diketinggian lahan dimulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, yaitu sekitar 0 – 1400 meter diatas permukaan laut. Selain itu, pH tanah (tingkat satuan keasaman tanah) yang diperlukan tanaman pare untuk tumbuh adalah sekitar 4 – 7 pH.

Untuk pemilihan media tanam lahan adalah tanah yang gembur serta mengandung banyak humus yang tujuannya berfungsi untuk memberikan nutrisi bagi tanaman pare itu sendiri. Dan area lahan juga tidak terlalu memerlukan sinar matahari (dapat ditanam di tempat teduh) karena pada dasarnya tanaman pare ini tidak memelukan banyak penyinaran dari sinar matahari.

2. Mempersiapkan Benih Pare

Tanaman pare pada dasarnya adalah tanaman berkembang biak dengan cara menggunakan benih. Biji pembuatan benih pare ini adala beih yang dapat kita lakukan sendiri. Hal ini, pembuatan biji pare, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini.

·         Gunakanlah benih dari tanaman pare yang telah masak pada pohonnya. Bukan yang telah dicabut pada batang pohonnya.

·         Perhatikan buah pare yang akan digunakan untuk melakukan budidaya, apakah tanaman pare yang akan digunakan tersebut memliki cacat, pertumbuhan yang abnormal atau sering terkena penyat. Karena dalam proses pemilihan biji ini haruslah biji pare yang tergolong sehat, memliki tingkat produktivitas pare yang tinggi, serta tidak pernah terkena penyakit maupun hama selama pertumbuhannya.

·         Setelah mendapatkan buah pare yang telah dipilih pada pohon yang terbaik dan akan dijadikan benih. Kemudian, buatlah tanaman pare terbelah menjadi dua.

·         Kemudian ambillah biji yang terdapat pada di dalam pare.

·         Terakhir, keringkanlah biji tanaman pare dengan cara dijemur dibawah terik sinar matahari langsung.

Namun, apabila hal tersebut tidak terlalu memungkinkan, kita dapat melakukannya dengan cara melakukan pembelian terhadap benih pare. Kita dapat membelinya pada toko-toko yang mengkhususkan untuk penjualan pada peralatan serta perlengkapan pertanian. Selain itu, kita perlu memperhatikan bahwa biji yang akan digunakan adalah biji yang memiliki sertifikat. Untuk dua jenis benih yang ada, baik itu yang dipersiapkan sendiri maupun benih yang diperoleh melakukan pembelian dari toko, ada baiknya untuk melakukan proses penyeleksian terlebih dahulu.

Untuk mengetauhi cara memlih benih dari pare yang baik serta buruk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

·         Hangatkan air jernih

·         Masukkan benih pare yang telah akan digunakan.

·         Tunggulah selama 30 menit.

·         Proses pemisahan akan dimulai, pada benih pare yang baik maka benih tersebut akan mengambang, apabila benih pare yang dimiliki tenggelam, maka benih tersebut memliki kecendrungan untuk tumbuh dalam kondisi yang tidak baik dan sebaiknya juga tidak dilakukan untuk melakukan dalam proses penanaman.

3. Penanaman pare

Setelah Melakukan proses pemilihan benih pare yang masuk pada golongan layak tumbuh. Maka lakukanlah penyemaian sebelum penanaman. Setelah itu, baru proses penanaman dapat dilakukan. Apabila tidak ingin melakukan penyemaian juga dapat dilakukan. Apabila tidak ingin melakukan penyemaian terhadap benih pare yang akan anda tanam dapat dilakukan cara yang akan dijelaskan sebagai berikut.

·         Gemburkanlah tanah pada lahan yang akan digunakan sebagai media tanam tanaman pare dengan cara menggunakan cangkul. Tujuannya adalah untuk membuat racun yang mengendap pada tanah dapat dikeluarkan, terjadinya proses pertukaran oksigen pada tanah yang mengendap, serta membunuh kuman, hama, serta penyakit yang berada di tanah agar tanaman tidak terkena hama dan penyakit saat ditanam.

·         Kemudian, buatlah bendengan dengan ketinggian sekitar 30 cm dengan lebar sekitar 150 cm. Panjang dari bendengan akan disesuaikan dengan seberapa banyak lahan yang akan digunakan untuk melakukan proses penanaman tanaman pare.

·         Berikanlah pupuk organik yang telah siap untuk digunakan pada lahan yang akan dijadikan tempat penanaman tanaman pare dengan cara ditaburkan.

·         Setelah itu, campurkan dua media tanam tersebut dengan cara diaduk.

·         Apabila telah dilakukan proses pencampuran. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah untuk mebuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar kurang lebih 6 cm untuk masing-masing lubang yang akan ditanami benih pare.

·         Masukkanlah benih pare pada lubang tanam yang sebelumnya telah dibuat.

·         Perhatikan pula, bahwa satu buah lubang tanam harus diisi dengan 3 buah benih tanaman pare.

·         Terakhir, tutuplah lubang tanam yang telah disikan dengan 3 buah benih tanaman pare tersebut dengan menggunakan tanah yang berada disekitar laham.

4. Perawatan Tanaman Pare

Setelah dilakukannya proses penanaman benih pare. Maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari tanaman pare itu sendiri perlu dilakukan perawatan terhadap tanaman pare yang ditanam. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan proses perawatan tanaman pare. Beberapa hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. (Baca Juga: Cara Menanam Bunga Wijaya Kusuma)

5. Teknik Penyiangan

Proses penyiangan pada tanaman pare dapat dilakukan apabila tanaman gulma atau hama serta parasite yang terdapat pada sektiar tanaman pare telah tumbuh tinggi. Hal yang dapat dilakukan ada dengan cara mencabut tanaman gulma tersebut hingga ke bagian akarnya. Kemudian, buanglah gulma tersebut dan usahakan tidak berada pada area lahan penanaman.

6. Teknik Penyiraman Harian

Proses penyiraman tanaman pare dapat dilakukan dengan waktu pada sore hari setelah dilakukannya penanaman. Setelah melakukan proses penanaman kemudian kita dapat memberikan  air sebayak dua kali sehari, yaitu adalahh pada pagi dan sore hari.

7. Pembuatan para-para

Para-para adalah tempat tumbuh rambatan tanaman pare. Karena tanaman pare adalah tanaman yang tumbuh dengan cara merambat, maka

diperlukan para-para untuk tanaman pare agar tumbuh dengan baik. Para-para dapat dibuat dengan menggunakan belahan-belahan dari bamboo yang

disusun dengan panjang 200 cm. Bentuk dari para-para sebaiknya berbentuk kotak, karena, dengan membentuk kotak akan membuat tumbuhan pare

tumbuh dengan terlihat rapih serta tertata dengan baik.

8. Teknik Penyulaman

Cara menanam pare selanjutnya adalah proses penyulaman. Proses penyulaman dapat dilakukan apabila terlihat pertumbuhan yang gagal dari benih yang ditanam. Untuk tanaman pare sendiri dapat dilakukan proses penyulaman apabila memasuki 1 minggu setelah dilakukannya penanaman.

9. Pupuk Tanaman Pare

Agar meningkatkan proses pertumbuhan serta produktivitas dari tanaman pare itu sendiri, maka selain pupuk organic maka kita dapat memberikan pupuk anorganik pada tanaman pare yang ditanaman. Berikanlah pupuk organic apabila tanaman telah memasuki umur 21 hari setelah dilakukannya proses penanaman. Sebaiknya, pupuk yang akan digunakan adalah pupuk NPK. (Baca Juga: Cara Menanam Daun Seledri)

10. Pemangkasan Pare

Sebaiknya, adalam satu kali proses penanaman pare dilakukannya proses untuk memangkas tanaman pare sebanya dua kali. Hal ini bertujuan supaya tanaman pare dapat memproduksi pare lebih banyak. Cara pemangkasan tanaman pare ini dpat dilakukan dengan cara memangkas pada bagian cabang dari tanaman pare itu sendiri.

11. Pengendalian Hama Penyakit Pare

Saat pertumbuhan tanaman pare itu sendiri, maka hama dan penyakit akan mulai mendekati tanaman pare yang sedang masuk pada tahap produktif. Oleh karena itu, untuk mengurangi tingkat ancamannya dapat dilakukan dengan cara menutupi sayuran pare yang telah tumbuh dengan cara menutupinya dengan plastik agar terhindar dari serangan hama.

Apabila ancaman berupa penyakit, kita dapat memberikan insekstisida dengan dosis yang telah dianjurkan sebelum saat memberikannya. Bagian ini juga merupakan cara menanam pare yang harus diperhatikan karena jika pare terjangkin banyak penyakit, hasilnya tidak bagus.

12. Pemanenan Pare

Tanaman pare yang dirawat kini telah berproduksi, saatnya Anda menikmati hasil panen. Apabila tanaman pare telah memasuki hari ke 60 setelah dilakukannya proses penanaman, maka tanaman pare ada kemungkinan untuk telah siap panen.
Cara yang dapat dilakukan untuk memanen tanaman pare tersebut adalah dengan cara memotong pada bagian tangkai buah pare. Pemotongan tersebut, dapat dilakukan dengan cara menggunakan gunting untuk stek, atau pisau. Pada saat pemotongan tersebut, sebaiknya alat pemotong berada pada kondisi yang tidak kotor atau steril.

Akhirnya, selesaiah proses penanaman pare dimulai dari bibit hingga panen. Demikianlah penjelasan dari cara menanam pare. Semoga setelah ini anda bisa menanam pare dengan baik dan bisa menikmati hasilnya baik untuk dikonsumsi sendiri atau dijual.

 

 

 

 


Bagikan Post


Komentar

    Belum Ada Komentar


Tambahkan Komentar

Profil
Kategori
Event Terdekat

Tidak Ada Event Terdekat

Testimonial

Alhamdulillah sudah selesai...semangat dan semoga sukses Bapak dan Ibu...terima kasih Ibu Puspita Zo...

- Bpk. Dimas Wisnu, S.Sos., M.T. - Analis Kepegawaian Ahli Muda Bagian Kepegawaian dan Umum, di salah -

Alhamdulillah sdh selesai, Bpk/Ibu semangat semoga lancar & sukses, untuk Ibu Puspita Zorawar thanks...

- Bpk. Iman Suroso, S.Sos., M.Si, - Kepala Subbagian Tata Usaha, disalah satu Instansi Pemerintah -

Alhamdulillah, sudah selesai makasih Ibu Puspita Zorawar dan Tim, utk temen temen sukses ya, 👍...

- Bpk. Yana Suryana, S,E - Kepala Subbagian Tata Usaha, disalah satu Instansi Pemerintah -

Alhamdullilah, terima kasih Ibu Puspita Zorawra dan tim atas bimbingannya , sukses buat temen2 ya ...

- Ibu Dini Rianti, S.E. - Analis Kepegawaian Ahli Muda Bagian Kepegawaian dan Umum, di salah satu Inst -

Bapak Ibu terima kasih ya semua, saya sudah selesai, Ibu Puspita Zorawar juga terima kasih atas bimb...

- Bpk. Muldan Muhamad Ginanjar, S.E., M.T - Kepala Subbagian Keuangan dan Umum, di salah satu Instansi -

Alhamdulillah, semua berkat bimbingan Bu Puspita dan tim sehingga kami bisa kompeten semuanya. Terim...

- Bpk. Drs. Hery Wardoyo, M.Kom, Kepala Subbagian TU, disalah satu Instansi Pemerintah -

Pertama sekali saya Ucapkan Terima Kasih Kepada Ibu Puspita yang telah menjadi FASILITATOR dalam Wor...

- Bp. Jumadi, salah satu karyawan oil company - Pekanbaru -

Pelatihan ini sangat bermanfat dan mendukung pengembangan SDM di instansi pemerintah RI dalam mening...

- Dra. Asnelia, APT, Salah satu Pejabat Pemerintah - Jakarta -

Setelah mengikuti “Excellent Public Speaking & Interpersonal Skill” ini saya merasa lebih percay...

- Dessy Indrasari W, Personal Banker – Jakarta -

Pelatihan 2 hari kemarin merupakan salah satu pelatihan yang paling berkesan untuk saya. Saya sangat...

- Christophorus Danang, Account Executive - Jakarta -

Setelah mengikuti Training "Excellent Personality and Communications" dari ExcellencIA saya merasa t...

- Ratna Febriyanti, Executive Secretary Perusahaan Telekomunikasi - Jakarta -

Facebook

Twitter