Citra Diri dan Ekspresi Positif
Penulis : Dra Puspita Zorawar, Mpsi.T, Expertise Personal Development Indonesia
(Rubrik Managemen Diri, Harian SINAR HARAPAN, 2012)
Bulan pertama 2012 tentu saja masih merupakan saat-saat kita membangun resolusi diri seperti yang saya tulis dalam rubrik ini beberapa waktu lalu.
Marilah kita menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu, menjadi seorang pelajar, seorang professional executive, seorang entrepreneur, seorang atasan, seorang bawahan, seorang bagian dari tim kerja, tentu saja termasuk menjadi seorang pemimpin dan menjadi orang tua yang lebih baik di tahun 2012 ini, dibanding tahun sebelumnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, me-manage diri kita adalah suatu keharusan agar kita menjadi pribadi yang berhasil dan memiliki makna dan dapat memberikan kontribusi optimal dalam kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita.
Dalam sebuah kesempatan belum lama ini, saya diundang untuk memberikan knowledge sharing tentang personal development di rapat awal tahun sebuah organisasi berkaitan dengan resolusi 2012 untuk para manajernya, yang diharapkan akan dapat memimpin lebih baik untuk tim kerjanya.
Tentu saja kita sudah menyadari bahwa sebuah perubahan haruslah mulai dari manajemen diri kita. Bagaimana kita menjadi pribadi yang lebih efektif, bagaimana kita memilki citra diri yang lebih positif dalam persepsi pihak lain, karena tidak akan ada seorang pun yang tidak memerlukan pihak lain untuk lebih berhasil.
Seperti yang saya temukan pada meeting tersebut, pada kenyataannya,
setiap pribadi ingin memiliki citra diri yang positif, tetapi sering melupakan hal yang sangat mendasar, yaitu ekspresi wajah kita.
Ekspresi wajah kita sangat membentuk citra diri kita, namun mengapa ternyata tidak mudah mengekspresikan wajah kita dengan ekspresi yang positif, misalnya dengan senyuman dan ekspresi yang penuh semangat memulai sebuah aktivitas?
Marilah kita re-remind hal-hal berikut ini, sesuatu yang sangat mendasar untuk membangun pribadi yang efektif, yaitu pentingnya sebuah ekspresi positif wajah kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sebuah statement sederhana yang sering kita dengar, ‘No body cannot success alone’, tidak ada seseorang yang dapat menjadi sukses sendiri, siapa pun pasti memerlukan dukungan pihak lain. Dalam aktivitas sehari-hari, kita selalu berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, apa pun profesi kita, di mana pun kita beraktivitas dan berkarya.
Disadari atau tidak, dalam waktu yang sangat singkat, orang lain yang melihat kita, orang lain yang berkomunikasi dengan kita, orang lain yang bekerja sama dengan kita telah memiliki sebuah persepsi tentang siapa diri kita.
Dari persepsi-persepsi tersebut, terbentuklah citra diri kita. Citra diri yang positif akan menjadi kekuatan kita dalam membangun kerja sama dengan pihak lain. Bahkan selanjutnya, citra diri yang positif akan membangun sebuah karisma kita.
Salah satu hal terpenting yang harus kita terus latih dalam membangun citra diri yang positif adalah melatih bagaimana kita memiliki ekspresi wajah yang positif. Ekpresi wajah yang positif akan membangun first impression positif, membangun persepsi yang positif di pihak lain yang berinteraksi dengan kita.
Bahkan, ekspresi wajah dengan sebuah senyuman dapat mempersepsikan sebuah kebahagiaan. Saat kita tersenyum maka akan membangun citra diri yang lebih positif, lebih menarik, bahkan lebih muda – lebih bersemangat.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi wajah dapat memengaruhi orang lain dalam memperkirakan usia,” menurut Manuel Voelkle, seorang ilmuwan dari Max Planck Institute for Human Development di Berlin seperti dikutip di MSNHealth edisi 2011.
Memiliki ekspresi yang positif adalah sesuatu yang sangat sederhana, namun kenyataannya tidak mudah diwujudkan -- sesuai yang sering saya hadapi di beberapa sesi workshop atau pelatihan kompetensi diri, karena ekspresi yang positif sangat tergantung oleh apa yang kita pikirkan.
Ekspresi wajah kita akan mengekspresikan apa yang kita pikirkan, apakah kita memikirkan sebuah optimisme ataukah sebuah keragu-raguan. Keragu-raguan adalah musuh dari kesuksesan.
Kita sebagai manusia yang merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna, sering kali tidak optimal dan menjadi manusia yang biasa-biasa saja hanya karena tidak berhasil mengatasi keragu-raguan dalam pikiran kita, sayang sekali bukan?
Seseorang yang ingin sukses, terlebih dahulu harus membiasakan pikirannya diisi dengan optimisme... what we are thinking will become what we are doing, apa yang kita pikirkan akan sangat memengaruhi apa yang kita lakukan. Apakah kita berpikir sebuah masalah besar, ataukah kita berpikir sebuah tantangan besar, sangat memengaruhi apa yang kita lakukan.
Pada akhirnya, bagaimana dengan ekspresi wajah kita selama ini? Ekspresi wajah kita adalah salah satu bagian dari komunikasi nonverbal kita ketika kita berinteraksi dengan orang lain.
"A smile is an inexpensive way to improve your looks." Berapa sering kita tersenyum menghadapi tantangan yang terjadi dalam kehidupan kita? Tersenyum berarti tetap berpikir positif dan optimistis. Bagaimana kita memimpin tim kita jika optimisme kita tidak terbaca melalui ekspresi wajah kita?
Berpikir positif dan optimistis akan membantu kita mendapatkan solusi dari kendala yang kita hadapi. Berpikir positif dan optimistis akan membangun kesadaran bahwa hambatan akan berubah menjadi tantangan dalam perjalanan kita mendapatkan kemajuan dalam karier kita. Berpikir positif dan optimistis akan terpancar dalam ekspresi wajah kita yang positif dan membangun citra diri yang positif.
Pada meeting siang itu, di mana saya memfasilitasi para manajer yang harus memimpin timnya menjadi superteam di tahun 2012, salah satu resolusi 2012 mereka adalah mulai dari mengekspresikan wajah yang positif, penuh optimisme setiap saat, saat menyapa para tim kerjanya, saat memulai meeting koordinasi, saat membangun partnership dengan pihak lain, sehingga citra diri kita semakin positif apalagi dalam memimpin tim kerja.
Bukan hambatan, namun sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh kita semua untuk mendapat kemajuan sebuah organisasi. "A man's way of doing things is the direct result of the way he thinks about things." (Wallace Wattles)
Setiap kita pasti memiliki pikiran positif dan negatif, tidak terkecuali. Namun, yang terpenting bagaimana kita menggantikan keragu-raguan dalam pikiran kita, dengan kekuatan untuk berjuang maju agar potensi kita dapat optimal. The only limit to our realization will be our doubt of today. Let us move forward with strong and action faith. (Franklin Roosevelt)
Keberhasilan kita mengubah cara berpikir kita, akan sangat terpancar melalui ekspresi kita. Ekspresi positif akan membangun citra diri yang positif, yang akan menjadi kekuatan kita bekerja sama dengan pihak lain.
Belum Ada Komentar